Angin
Tugas untuk memenuhi
tugas makalah kelompok mata kuliah
klimatalogi
dengan bimbingan Ibu Siska
Oleh:
Nama : 135040200111181 Megawati Ompusunggu
135040200111183 Andre Sitinjak
Kelas : R
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1. Defenisi Angin
Angin
adalah udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah.
Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan sehingga
naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena udaranya berkurang.
Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang bertekanan rendah tadi.
Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke tanah. Di atas tanah udara
menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran naiknya udara
panas dan
turunnya udara
dingin ini
dinamanakan konveksi.
2. Proses Terjadinya Angin
Angin terjadi karena adanya perbedaan tekanan udara atau perbedaan suhu udara
pada suatu daerah atau wilayah. Hal ini berkaitan dengan besarnya energi
panas matahari yang di terima oleh permukaan bumi. Pada suatu wilayah,
daerah yang menerima energi panas matahari lebih besar akan mempunyai suhu
udara yang lebih panas dan tekanan udara yang cenderung lebih rendah. Sehingga
akan terjadi perbedaan suhu dan tekanan udara antara daerah yang menerima
energi panas lebih besar dengan daerah lain yang lebih sedikit menerima energi
panas, akibatnya akan terjadi aliran udara pada wilayah tersebut.
Angin
memiliki hubungan yang erat dengan sinar matahari karena daerahyang terkena
banyak paparan sinar mentari akan memiliki suhu yang lebih tinggi serta tekanan
udara yang lebih rendah dari daerah lain di sekitarnya sehingga menyebabkan
terjadinya aliran udara. Angin juga dapat disebabkan oleh pergerakan benda
sehingga mendorong udara di sekitarnya untuk bergerak ke tempat lain.
Angin
buatan dapat dibuat dengan menggunakan berbagai alat mulai dari yang sederhana
hingga yang rumit. Secara sederhana angin dapat kita ciptakan sendiri dengan
menggunakan telapak tangan, kipas sate, koran, majalah, dan lain sebagainya
dengan cara dikibaskan. Sedangkan secara rumit angin dapat kita buat dengan
kipas angin listrik, pengering tangan, hair dryer, pompa ban, dan lain
sebagainya. Secara alami kita bisa menggunakan mulut, hidung, lubang dubur, dan
sebagainya untuk menciptakan angin.
Udara
dapat membawa partikel bau dari suatu zat sehingga angin dapat membawa bau atau
aroma mulai dari aroma yang sedap hingga aroma yang tidak sedap di hidung kita.
Bau masakan, bau amis, bau laut, bau sampah, bau bensin, bau gas, bau kentut,
bau kotoran, dan lain sebagainya adalah beberapa contoh bau yang dapat dibawa
angin.
3. Faktor Terjadinya Angin
a. Gradien barometri,
bilangan yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari 2 isobar yang jaraknya
111 km. Makin besar gradien barometrisnya, makin cepat tiupan angin.
b. Letak tempat, kecepatan angin di dekat
khatulistiwa lebih cepat dari yang jauh dari garis khatulistiwa.
c. Tinggi tempat, semakin tinggi tempat,
semakin kencang pula angin yang bertiup, hal ini disebabkan oleh pengaruh gaya
gesekan yang menghambat laju udara. Di permukaan bumi, gunung, pohon, dan
topografi yang tidak rata lainnya memberikan gaya gesekan yang besar. Semakin
tinggi suatu tempat, gaya gesekan ini semakin kecil.
d. Waktu, Di siang hari angin
bergerak lebih cepat daripada di malam hari.
Salah
satu faktor penyebab timbulnya angin adalah adanya gradien tekanan yang timbul
karena adanya perbedaan suhu udara. Kuat atau lemahnya hembusan angin
ditentukan oleh besarnya kelandaian tekanan udara atau dengan kata lain
kecepatan angin sebanding dengan kelandaian tekanan udaranya. Disamping
kelandaian tekanan, gerak angin ditentukan oleh faktor-faktor lain seperti
pengaruh rotasi bumi dan gaya gesek .Semakin besar perbedaan tekanan udara maka
semakin besar pula kecepatan angin berhembus.
Angin
secara umum dapat dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu :
· Angin
Geostropik, angin yang timbul setelah gaya gradien tekanan dan gaya
coriolis mengalami keseimbangan serta paralel terhadap isobar.
· Angin
Gradien, angin yang timbul akibat ada pengaruh gaya
sentrifugal-sentripetal. Dimana kenyataan di alam isobar tidak pernah lurus
akan tetapi melengkung.
· Angin
Vertikal, angin vertikal timbul karena adanya pengaruh dari gaya gravitasi
bumi dan juga gaya gerak udara keatas yang diakibatkan adanya perbedaan
tekanan.
4. Alat Pengukur Angin
Alat
alat pengukur angin adalah :
· Anemometer,
yaitu alat yang mengukur kecepatan angin.
· Wind
vane, yaitu alat untuk mengetahui arah angin.
· Windsock,
yaitu alat untuk mengetahui arah angin dan memperkirakan besar kecepatan angin.
Biasanya ditemukan di bandara – bandara.
5.
Jenis-Jenis Angin
a. Jenis-Jenis Angin Lokal
Angin laut adalah angin yang bertiup dari arah laut ke arah darat yang
umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai dengan pukul 16.00.
Angin ini biasa dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di
laut.
Angin
darat
adalah angin yang bertiup dari arah darat ke arah laut yang umumnya terjadi
pada saat malam hari dari jam 20.00 sampai dengan jam 06.00. Angin jenis ini
bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu
bertenaga angin sederhana.
Angin
lembah
adalah angin yang bertiup dari arah lembah ke arah puncak gunung yang biasa
terjadi pada siang hari.
Angin
gunung
adalah angin yang bertiup dari puncak gunung ke lembah gunung yang terjadi pada
malam hari.
Angin Ribut/Puyuh biasa juga dikenal
dengan puting beliung, yaitu angin kencang yang datang secara tiba –
tiba, mempunyai pusat, bergerak melingkar seperti spiral hingga menyentuh
permukaan bumi dan punah dalam waktu singkat (3 – 5 menit). Kecepatan angin
rata – ratanya berkisar antara 30 – 40 knots. Angin ini berasal dari awan
Cumulonimbus (Cb) yaitu awan yang bergumpal berwarna abu – abu gelap dan
menjulang tinggi. Namun, tidak semua awan Cumulonimbus menimbulkan puting
beliung. Puting beliung dapat terjadi dimana saja, di darat maupun di laut dan
jika terjadi di laut durasinya lebih lama daripada di darat. Angin ini lebih
sering terjadi pada siang atau sore hari, terkadang pada malam hari dan lebih
sering terjadi pada peralihan musim (pancaroba). Luas daerah yang terkena
dampaknya sekitar 5 – 10 km, karena itu bersifat sangat lokal.
b. Jenis-Jenis Angin Musim
Angin
Fohn/angin
jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin yang bertiup pada
suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang berbeda. Angin Fohn terjadi
karena ada gerakan massa udara yang naik pegunungan yang tingginya lebih dari
200 meter di satu sisi lalu turun di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari
puncak gunung bersifat panas dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat
hujan Orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat
menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia yang
terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhada serangan penyakit.
Angin
Munsoon,
Moonsun, muson adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan)
dan antara periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang
berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Umumnya pada setengah
tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah tahun berikutnya
bertiup angin laut yang basah.
Angin
Musim Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia (musim
dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak
di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang
luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati
adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan
Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari
dan Februari, dan maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
Angin
Musim Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia
(musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di
Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai
gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia
mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan
maksimal pada bulan Juli.
Angin
passat
adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke
daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di
belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Di
sekitar khatulistiwa, kedua angin passat ini bertemu. Karena temperatur di
daerah tropis selalu tinggi, maka massa udara tersebut dipaksa naik secara
vertikal (konveksi). Daerah pertemuan kedua angin passat tersebut dinamakan
Daerah Konvergensi Antar Tropik (DKAT). DKAT ditandai dengan temperatur yang
selalu tinggi. Akibat kenaikan massa udara ini, wilayah DKAT terbebas dari
adanya angin topan. Akibatnya daerah ini dinamakan daerah doldrum (wilayah
tenang).
Angin Anti Passat, udara di atas daerah
ekuator yang mengalir ke daerah kutub dan turun di daerah maksimum subtropik
merupakan angin Anti Passat. Di belahan bumi Utara disebut Angin Anti Passat
Barat Daya dan di belahan bumi Selatan disebut Angin Anti Passat Barat Laut.
Pada daerah sekitar lintang 20o - 30o LU dan LS, angin anti passat kembali
turun secara vertikal sebagai angin yang kering. Angin kering ini menyerap uap
air di udara dan permukaan daratan. Akibatnya, terbentuk gurun di muka bumi,
misalnya gurun di Saudi Arabia, Gurun Sahara (Afrika), dan gurun di Australia. Karena
adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki
tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah. Sehingga
menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.
5.
Pengaruh angin terhadap tanaman
Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang
optimum dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya, kelembaban
udara yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan penguapan
permukaan daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air sehingga
udara panas menjadi sejuk dan juga Membawa gas-gas yang sangat dibutuhkan
oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Ditinjau
dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam penyerbukan tanaman. angin
akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif membantu terjadinya persarian
bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada keadaan kecepatan angin
kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi berkurang sehingga akan
berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih dan akan menimbulkan
penyerbukan silang.
Dari
segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya dalam Penyerbukan,
karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga tanaman perlu
diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti perkembangan
jamur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar